Senin, 31 Desember 2007
Saat-saat menjelang Tahun Baru 2008
Minggu, 30 Desember 2007
Sudah berapa banyakkah racun yang kita makan
Makanan yang halal dan baik ternyata tudak mudah didapatkan di tanah air, mengapa ?. Halal artinya makanan yang tidak diharamkan Allah, sedangkan baik artinya bergizi, bersih, higienis, tidak beracun, tidak berbahaya dan enak. Tidak mudah mencari karena krieria halal dan baik itu bukan hanya secara visual saja, melainkan dari kandungan kenyataannya. Artinya makanan yang haram dan beracun itu tidak akan kelihatan kalau hanya dilakukan secara sekilas pandang saja. Oleh karena itu harus ada lembaga pengawasan makanan yang efektif dan aktif memantau segala jenis makanan yang beredar di masyarakat secara kontinyu dan konsisten.
Secara nyata di lapangan, coba pada saat beli makanan di restauran di mall-mall Jakarta, khususnya di restauran cina, apakah kita yakin kalau makanan tersebut halal dan baik. Mari kita teliti.
Kebanyakan warga Cina tetap mempertahankan keyakinannya bahwa minyak babi dan arak yang dicampur bumbu adalah penyedap makanan yang lezat, sehingga seperti yang disampaikan petugas POM MUI, orang Cina yang mendapftarkan sertifikat halal akan menolak aturan halal MUI tersebut, sehingga mereka tetap bertahan dengan makanan yang tidak halal tersebut.
Sementara itu sayurannya, berapa banyak pestisida yang masih menempel di sayur tersebut, mengingat proses pembersihan sayurpun tidak ada prosedur tetap untuk membersihkan racun pestisida di sayuran tersebut. Demikian juga pada saat beli ikan, apakah kita yakin bahwa ikan tersebut tidak diawetkan dengan formalin, apalagi ikan asinnya. Daging ayam dan sapi dll., juga informasinya juga di formalin. Belum lagi daging sapi yang dipalsukan dengan daging celeng, atau tikus. Bahkan tahupun juga di formalin atau burak, bahkan buah juga diawetkan dengan formalin. Duh Gusti, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami. Jadi kalau diperhitungkan berapa banyak racun tersebut terkumpul secara kumulatif di tubuh kita.
Sabtu, 29 Desember 2007
Prosesi Khitanan ananda Muhammad Sulthon Prabowo Pramono
Dik Sulthon naik delman diarak keliling kampung.
Melewati Pondok Indah Mall, dengan komandan delman Bapak Ustad Mahmud.
Dik Sulthon selesai operasi Khitan di RS Pondok Indah yang dipimpin oleh Dr. Hermansyur, dokter bedah yang juga menjabat Direktur RS Pondok Indah Jakarta.
Sampailah di rumah untuk istirahat, ditipasi dan menerima tamu yang memberi ucapan selamat.
"Anakku, semoga lekas sembuh, dan semoga menjadi anak soleh, pintar, sehat, dan sukses."
Banjir cerminkan kebodohan, keterbelakangan, dan keserakahan bangsa
Kamis, 27 Desember 2007
Koperasi: Baru Sebatas Slogan Politikus
Koperasi adalah usaha bersama. Usaha adalah kegiatan yang mengharapkan keuntungan, sedangkan bersama berarti sekumpulan orang yang punya tujuan sama. Jadi, koperasi adalah kegiatan ekonomi sekelompok masyarakat yang bertujuan mendapatkan keuntungan. Dengan kebersamaan, akan mendapatkan manfaat lainnya, yaitu manfaat sosial dan kesetabilan masyarakat, baik kesetabilan ekonomi maupun politik.
Dalam perjalanannya, koperasi lebih banyak muncul citra negatif dibandingkan dengan hasil positipnya, dan selama ini tidak pernah diatasi secara signifikan permasalahan yang ada, sehingga citra negatif semakin menjauhkan masyarakat dari dunia perkoperasian. Agar masyarakat tertarik dengan koperasi, maka langkah pertama yang harus diatasi adalah mengatasi secara menyeluruh permasalahan citra negatif koperasi, artinya Bapak-bapak pejabat, lakukanlah program pendampingan terhadap manajemen koperasi, dan bantulah untuk mengatasi masalahnya. Masalah yang biasanya muncul adalah SDM yang tidak kompeten, korupsi dan penyalah gunaan wewenang jabatan.
Untuk koperasi bisa berkembang, minimal ada lima hal pokok yang harus jadi pedoman, yaitu:
- Kesetaraan, artinya semua anggota koperasi mempunyai kedudukan yang sama, tidak melihat kedudukannya di masyarakat, sehingga energi sumber daya manusia diharapkan bisa optimal. Yang membedakan anggota dalam kesetaraan ini adalah tugas, berikut hak dan kewajibannya.
- Kepercayaan. Semua yang melibatkan unsur ekonomi dan keuangan harus ada kepercayaan dari anggotanya. Bagaimana mungkin pemodal/investor mau berkoperasi bisa percaya koperasi kalau di petugas koperasi yang curang tidak pernah disentuh oleh aparat hukum, atau setidaknya oleh petugas internalnya. Bagaimana mungkin orang percaya kalau surat-surat berharga ternyata tidak ada nilainya, dan bagaimana mungkin orang percaya kalau aturan main tidak dipergunakan. Bagaimana mungkin orang percaya kalau koperasinya menderita, sedangkan pengurusnya kaya raya.
- Angkatlah pengurus yang kompeten dan profesional, dengan imbalan gaji yang sesuai dan menarik. Semua dilakukan secara terbuka dan transparan, sehingga tidak menimbulkan iri dari anggota yang lain. Anggota akan angkat topi kalau pengurus berhasil dan sukses mengembangkan koperasinya, walaupun pengurus mendapatkan gaji yang tinggi.
- Aturan main yang modern. Agar pemodal tertarik, buatlah aturan yang merangsang sehingga mereka mau menanamkan modalnya, dan juga, bikinlah aturan main sehingga para profesional yang kompeten mau gabung, misalnya dengan gaji dan tunjangan yang menarik, dan aturan-aturan yang menjamin hak dan kewajiban anggota secara kongkrit dan transparan. Disini penekannnya adalah hak dan kewajiban secara terpadu. Bukan hanya haknya saja yang selalu disuarakan, tetapi kewajiban juga perlu diingatkan. Intinya buatlah aturan yang membuat orang tertarik untuk gabung dan mau mengembangkan usaha koperasi tersebut.
- Penegakan hukum/aturan main. Inti aturan main adalah pemberian penghargaan, sangsi beserta proses yang mengikutinya. Semuanya bertujuan untuk memajukan organisasi koperasi.
Rabu, 26 Desember 2007
Merusak dan Mengotori Alam Bikin Banjir & Longsor
Untuk mengatasi masalah banjir, longsor, dan bencana alam lainnya agar tidak berulang, perlu kesadaran dan aksi/tindakan bersama seluruh rakyat dan pejabat/aparat, yaitu:
- Stop penebangan hutan baik yang resmi maupun yang tidak resmi, baik dihutan negara maupun hutan rakyat.
- Galakkan reboisasi hutan dengan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi, dengan melibatkan masyarakat.
- Libatkan rakyat/masyarakat sekitar hutan dalam proses ekonomi budidaya hutan, agar rakyat mengerti dan merasa memiliki hutan.
- Tertibkan pejabat dan aparat yang menjadi pelindung penjarah hutan.
- Beri training ketrampilan Rakyat dan petugas dalam hal pengolahan kayu agar bernilai ekonomi tinggi.
- Bersihkan got dan saluran pembuangan dari sampah, dan normalisasi saluran pembuangan dari pendangkalan.
- Sadarkan rakyat dan aparat/pejabat bahwa keuntungan penjarahan hutan tidak sebanding dengan akibat banjir, tanah longsor dan bencana alam lain yang ditimbulkan.
Selasa, 25 Desember 2007
Harmoni adalah Keindahan
Harmoni adalah paduan keselarasan, perpaduan antara keyakinan dan tingkah laku, menghormati, menyayangi apa yang ada, merangkum, mensinerjikan dan menyelaraskan segala macam perbedaan secara ikhlas dan alamiah. Dengan harmoni akan tercipta sebuah enerji yang merangkum tatanan kehidupan sosial yang indah dan teratur. Harmoni bukan keterpaksaan, tetapi ada sistim dan aturan yang menjadi kesepakatan bersama yang semua komponen berusaha menjaganya karena menyangkut kepentingan bersama. Harmoni dimulai dari diri sendiri, keluarga, masyarakat, nasional, tatanan internasional, bahkan alam semesta. Dengan harmoni, semua akan menjadi indah, enak dibayangkan, dilihat, dirasakan, dan dinikmati.
"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Furqan kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia memberi peringatan kepada seluruh alam, yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan, dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, lalu Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat, serapi-rapinya, harmonis."(Al Qur'an Surat 25 Al Furqan ayat 1-2)