Sabtu, 05 Januari 2008

Banjir Ngawi akibat Pendangkalan Bengawan Solo dan Penggundulan Hutan

NGAWI--MEDIA: Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pengairan Kabupaten Ngawi, Maryono, Minggu, di Ngawi, Jawa Timur mengatakan, Banjir yang melanda Kabupaten Ngawi, beberapa waktu lalu disebabkan pendangkalan Bengawan Solo dan penggundulan hutan.

Menurut Maryono, penyebab banjir di Ngawi karena terjadinya pendangkalan Bengawan Solo dan beberapa anak sungai yang menuju ke aliran Bengawan Solo.

"Selain itu juga karena terjadinya penggundulan hutan yang mengakibatkan resapan air dan penangkis air tidak ada lagi sehingga air yang datang mudah sekali menyebabkan banjir," katanya.

Sehingga pada saat air kiriman dari wilayah Solo datang ke Ngawi tidak langsung mengalir lancar tapi tersendat dan menggenang di beberapa kawasan. Akibatnya terjadi luberan yang mengakibatkan banjir dimana-mana.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menghindari banjir, kata dia, adalah dengan melakukan pengerukan endapan lumpur yang berada di dasar Bengawan Solo pada saat musim kemarau.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan pelurusan (normalisasi) aliran sungai sehingga air yang datang tidak tertahan dan tersendat di satu kawasan.

Salah satunya dengan menyudet Sungai Bengawan Solo yang mengalir di wilayah Ngawi sehingga air yang datang tidak menumpuk dan mengumpul melainkan bisa dipecah dan masuk ke sudetan tersebut.

"Dana untuk penanganan bengawan solo tidak sedikit, sehingga perlu mendapat perhatian dari pemerintah pusat, propinsi dan daerah," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Sri Rahayu, mengatakan penanganan banjir di Ngawi selain melibatkan pemerintah pusat, pemprov Jatim, dan pemerintah daerah, Perhutani juga harus dilibatkan untuk ikut memikirkan mengatasi banjir.

"Sebab, terjadinya penggundulan hutan dan kerusakan hutan turut menyebabkan terjadinya banjir," katanya.

Dilaih hal, Pemerintah pusat harus juga memikirkan daya tampungan waduk Gajah Mungkur di Wonogiri, Jateng yang mencukupi untuk menampung debit air, sehingga tidak meluber dan mengakibatkan banjir seperti ini. (Ant/OL-2)

Tidak ada komentar: