Senin, 11 Februari 2008

Jaga Yang Satu ini Dari Penjarahan Asing (Negara Barat)

Ditemukan Sumber Minyak Baru di Perairan NAD
KOMPAS/ NELI TRIANA
Kilang Minyak Lepas Pantai.
Artikel Terkait:
Senin, 11 Februari 2008 | 16:37 WIB

JAKARTA, SENIN - Survey geologi dan geofisika kelautan yang dilakukan BPPT dan Bundesanspalp fur Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) di perairan barat Sumatra pasca gempa tsunami 26 Desember 2004 menemukan potensi hidrokarbon yang besar di daerah cekungan busur muka (fone arc basin) perairan timur laut Pulau Simuelue, Nanggroe Aceh Darussalam.

Menurut Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi SDA BPPT, Yusuf Surachman, jika melihat besarnya karbonet buildups yang ditemukan potensi hidrokarbon yang ada minimum mencapai 107,5 miliar barel dan maksimum 320,79 miliar barel. "Ini masih potensi karena belum tentu cekungan tersebut berisi minyak atau gas di dalamnya. Banyak faktor yang memengaruhi, bisa ketebalan sedimen di atasnya, adanya patahan akibat gempa, atau hal lainnya," kata dia.

Potensi hidrokarbon ini, seperti dikemukakan Kepala BPPT, Said D Jennie, di Jakarta, Senin (11/2), diketahui dengan ditemukannya struktur geologi yang berhubungan dengan keberadaan hidrokarbon, yaitu struktur depocente sebagai tempat produksi hidrokarbon, karbonet buildups sebagai reservoir serta bright spot yang mengindikasikan keberadaan gas.

Hal ini juga ditegaskan oleh ahli geologi perminyakan Andang Bachtiar bahwa temuan ini masih merupakan indikasi awal besarnya sumber daya migas di perut bumi Indonesia.

Untuk selanjutnya, BPPT telah menyiapkan satu kapal riset yang dilengkapi alat khusus steismik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan telah meminta kepada pemerintah untuk mengamankan daerah perairan barat Aceh tersebut.


C2-08

Tidak ada komentar: