Selasa, 05 Februari 2008

Yang disemprot Warna Jangan Hanya Penumpang Saja, Petugas Yang 'Ngentit' Juga.

Nekat Naik Atap KRL, Siap-siap Disemprot
KOMPAS/ALIF ICHWAN
Meski duduk di atas gerbong kereta api cukup berbahaya, puluhan penumpang nyaris tiap hari terlihat duduk di atas gerbong kereta api yang melaju antara Stasiun Tanah Abang-Rangkas Bitung. Peringatan petugas tak digubris, adapun kedisiplinan penumpang juga sangat kurang. Faktor lain, jumlah kursi duduk di dalam gerbong tak sebanding dengan jumlah penumpang.
Artikel Terkait:
Rabu, 6 Februari 2008 | 06:52 WIB

WARTA KOTA, RABU - Para penumpang kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek yang sering naik di atap sebaiknya menghentikan kebiasaannya mulai hari Rabu (6/2) ini. Pasalnya, petugas PT Kereta Api (KA) akan menyemprot siapa pun yang naik di atas atap dan kabin masinis dengan cairan berwarna yang sulit hilang di pakaian.

Empat alat penyemprot yang biasa digunakan petani untuk menyemprot hama akan disiagakan di empat stasiun, yakni Stasiun Bekasi, Stasiun Jatinegara, Stasiun KA Serpong, dan Stasiun Manggarai.

Kepala Humas PT KA Daop I Jakarta, Akhmad Sujadi mengatakan, dengan disemprot cairan berwarna, para penumpang dipastikan batal bekerja atau sekolah lantaran bajunya basah dan kotor. "Besok (hari ini) kita gladi bersih dengan menyemprot penumpang beneran, sedangkan praktiknya akan dimulai hari Senin (11/2)," ujar Sujadi.

Sebelumnya, para penumpang akan diberi peringatan pada tiga stasiun sebelum disemprot. Cairan yang digunakan adalah campuran air dengan pewarna makanan, di antaranya pewarna hijau, merah, dan biru. Sujadi menjelaskan, para pelanggar tersebut kemudian akan ditangkap, mengisi tilang, dan kartu identitasnya (KTP) ditahan. "Mereka juga diambil fotonya dan diminta nomor telepon. Jadi kalau dia melanggar lagi, kita bisa tahu," tandasnya.

Bukti tilang itu akan dibuat rangkap tiga. Lembar pertama untuk si penumpang, lembar kedua untuk arsip, dan lembar ketiga akan dikirim ke instansi tempatnya bekerja. Sedangkan kartu identitas mereka, yakni KTP atau SIM akan disita hingga yang bersangkutan bisa menyatakan tidak akan mengulangi lagi.

Mengenai kemungkinan adanya perlawanan dari para penumpang, PT KA mempersiapkan sekitar 600 personel dalam kegiatan ini. "Petugas kita akan lebih banyak dibanding mereka. Jadi mereka tidak akan bisa melawan," ujar Sujadi.

Alat penyemprot juga akan dipindah ke stasiun lain, misalnya dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Juanda pada sore hari. Tidak tertutup kemungkinan alat penyemprot juga akan ditambah. Kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan Bulan Tertib Berkereta Api 2008 yang akan dimulai Senin (11/2) hingga Senin (10/3) mendatang. Para kepala stasiun akan menjadi juru kampanye bulan tertib ini.

Selain penyemprotan, PT KA juga akan mengumumkan di dalam gerbong kereta dan di stasiun, menempel spanduk, brosur dan sosialisasi lain untuk ketertiban penumpang kereta. Dengan adanya bulan tertib ini, PT KA juga akan mendapatkan berapa jumlah penumpang KA Jabodetabek yang sebenarnya. Bulan tertib ini juga akan menekan angka kecelakaan yang sering terjadi. Pada 2007 sebanyak 26 orang tewas akibat kesetrum dan jatuh dari atap kereta. (Warta Kota/m1)

Tidak ada komentar: