Karawang, Kompas - Sekitar 15.337 hektar sawah di 20 kecamatan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, terendam banjir sejak beberapa hari lalu. Usia tanaman padi berkisar 7-60 hari dengan lama genangan rata-rata tiga hari.
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Karawang Didy Sarbini HS, Selasa (12/2), mengatakan, banjir juga merendam bibit di persemaian untuk areal 3.146 hektar. Sebagian besar berada di pesisir utara Karawang.
Pada Selasa siang, air masih terlihat menggenangi area persawahan di Kecamatan Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Tempuran, serta Cilebar. Selain itu, di Kecamatan Pedes, Cibuaya, Batujaya, Pakisjaya, dan Tirtajaya.
Salah satu kecamatan dengan area genangan yang luas adalah Tempuran. Menurut Samsuri, Camat Tempuran, luas area yang terendam 3.207 ha atau lebih dari 50 persen luas baku sawah di Tempuran. Banjir juga merendam 667 rumah warga serta 89 hektar tambak di Desa Pancakarya dan Sumberjaya.
Samsuri menambahkan, dua sungai utama yang melintas di wilayahnya, yaitu Sungai Ciderewak serta Sungai Cibulan-bulan, meluap sejak Jumat pekan lalu. Genangan semakin tinggi pada Sabtu malam hingga Minggu siang. Menurutnya, mayoritas rumah dan sawah yang tergenang berada di daerah aliran kedua sungai tersebut.
Dari Ende dilaporkan, empat remaja warga Kelurahan Mautapaga, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende, di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, nyaris terseret arus Kali Wolowona, Selasa sekitar pukul 15.00 Wita. Mereka adalah Andre (17), Mercy (21), Lusiana Londo (17), dan Siti Hajah (15).
Keempat remaja itu terjebak banjir di tengah sungai saat kembali dari mencari kayu bakar. Warga dan aparat kepolisian setempat berhasil menyelamatkan mereka. (MKN/SEM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar